• Kam. Okt 16th, 2025

INFO PANGANDARAN.ID

Portal Berita Rakyat

Pangandaran, infopangandaran.id– Anggota DPRD Kabupaten Pangandaran dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang juga bagian dari Keluarga Besar Pondok Pesantren Manba’ul Huda Sindangwangi Padaherang,Husni Mubarok mengecam keras tayangan “Xpose Uncensored” di stasiun televisi Trans7 yang tayang pada 13 Oktober 2025.

Tayangan tersebut dinilai provokatif, tidak beretika, dan melecehkan santri serta pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam yang selama ini menjadi benteng moral bangsa.

Menurut Husni, meskipun tayangan itu menyorot Pondok Pesantren Lirboyo, dampaknya tidak hanya menyangkut satu lembaga, tetapi menyangkut marwah seluruh pesantren di Indonesia.

“Ini bukan hanya tentang Lirboyo. Ini tentang marwah pesantren di mana pun berada. Santri dan pesantren adalah penjaga akhlak, moral, dan tradisi keislaman di negeri ini. Menyudutkan pesantren sama artinya dengan merusak pilar moral bangsa,” tegasnya, Kamis (17/10/2025).

Ia menilai narasi yang dibangun dalam tayangan tersebut sangat tidak pantas disiarkan oleh media nasional sebesar Trans7.

Baca Juga: Polres Pangandaran Tahan Ketua Yayasan Himatera 

Menurutnya, setiap tayangan publik harus melalui proses analisis yang mendalam serta berlandaskan etika jurnalistik yang tinggi.

“Dunia jurnalistik diisi oleh orang-orang yang memahami kaidah pemberitaan. Ketika media besar justru menayangkan narasi provokatif seperti ini, itu menunjukkan adanya kecerobohan dan kelalaian besar dalam manajemen redaksinya,” ujar Husni.

Lebih lanjut, ia menyebut tayangan itu berpotensi menyesatkan opini publik serta menyakiti hati jutaan santri dan masyarakat pesantren di seluruh Indonesia.

Karena itu, ia mendesak pihak Trans7 untuk segera menyampaikan klarifikasi dan permintaan maaf secara terbuka.

“Trans7 harus bisa memulihkan keadaan ini. Jika tidak, reaksi dari masyarakat pesantren akan sangat luas dan sulit dikendalikan. Ini bukan ancaman, tetapi peringatan agar media nasional lebih bijak dalam bertindak,” tambahnya.

Husni menegaskan bahwa pesantren selama ini telah memberikan kontribusi besar bagi bangsa dan negara. Menurutnya, pesantren berperan dalam membentuk masyarakat yang taat, berdisiplin, dan sadar terhadap kewajiban sebagai warga negara.

“Pesantren bukan hanya lembaga pendidikan agama, tetapi juga lembaga sosial dan kebangsaan yang berperan membentuk karakter bangsa. Pesantren telah berkontribusi membangun kesadaran hukum, moral, dan nasionalisme di tengah masyarakat,” ungkapnya.

Ia juga mengingatkan agar media nasional seperti Trans7 menjadi mitra pesantren dalam memperjuangkan afirmasi dan dukungan dari pemerintah pusat, provinsi, maupun kabupaten, baik dalam bentuk kebijakan, fasilitas, maupun penghargaan.

“Media nasional seharusnya mengawal perjuangan pesantren agar mendapat perhatian dan afirmasi dari pemerintah, bukan malah menjatuhkan marwahnya. Bila media tidak berpihak pada kebenaran dan pendidikan, maka yang dirugikan adalah masa depan bangsa itu sendiri,” pungkas Husni Mubarok. (Dru)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *